Indonesia adalah Negara yang memiliki dan menawarkan banyak pesona panorama untuk di kunjungi. Selain terkenal dengan Bali dengan pantai Kutanya, Papua dengan pesona Raja Ampat… dan masih banyak yang lainnya yang perlu di garap serius oleh pemerintah daerah maupun pusat untuk sektor pariwisata dan mendatangkan devisa bagi Negara.
Bali memang sudah terkenal seantero dunia. Hal inilah yang membuat Bali sekarang terasa sudah sesak oleh pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Namun sejak Lombok booming, boleh dikata dua daerah bertetangga ini mulai harus bersaing untuk memperebutkan wisatawan.
Lombok adalah jelmaan Bali ketika remaja. Masih muda dan perawan. Infrastruktur boleh dikata masih kurang tapi itu tak mengurangi keelokannya. Kecantikan lombok juga dapat dilihat dari banyaknya pantai-pantai indah.
Ternyata, pantai Kuta tidak hanya dimiliki oleh Pulau Bali saja, Lombok-pun juga memiliki pantai yang kebetulan juga sama namanya, yaitu pantai Kuta yang tidak kalah indah. Pantai yang keberadaannya terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini memiliki pantai putih sepanjang 7,2 kilometer tergolong masih sangat asri.
Bagi yang gemar berenang dan berselancar di pantai, harap diperhatikan kedalaman air dan ombak, sekedar berjaga-jaga karena di pantai ini belum ada penjaga pantai jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Di pantai ini terlihat masih sepi dari pengunjung. Sementara pohon atau tempat berteduh sangat sedikit sekali, sehingga sangat cocok bagi yang suka berjemur di bawah terik matahari.
Desa Kuta mulai menjadi tempat wisata sejak didirikannya hotel-hotel yang baru. Selain terdapat keindahan yang dapat dinikmati wisatawan setiap berkunjung di desa ini, pada satu kali dalam setahun (biasanya bulan Februari atau Maret) akan diadakan upacara Sasak di desa ini.Upacara ini disebut dengan upacara Bau Nyale, di mana para pelaut mencari cacing Nyale di laut.
Menurut legenda yang berkembang di masyarakat sekitar pantai, dahulu ada seorang putri berparas sangat cantik dan berambut panjang yang bernama Putri Mandalika. Banyaknya lamaran dari pangeran dan pemuda membuat Putri Mandalika bingung untuk mengambil keputusan, maka ia pun terjun ke laut. Sebelum terjun, ia berjanji akan kembali satu kali dalam setahun. Rambut panjang Putri Mandalika inilah yang kemudian menjelma menjadi Nyale (cacing laut).
Maka untuk memperingati sekaligus menanti kedatangan Putri Mandalika, masyarakat setempat mengadakan upacara Nyale. Masyarakat juga meyakini bahwa pasir berbentuk merica yang terdapat di Pantai Kuta Lombok ini merupakan sarang nyale yang jumlahnya jutaan.
0 komentar:
Posting Komentar