keterangan
Bliss Park

Senin, 04 Mei 2015

Warga Minta Fasilitas Sekolah Ditambah

Bupati dan wakil bupati beltim memukul gong menandai diresmikannya SMA 1 Damar
Manggar, Beltim – Warga Kecamatan Damar, khususnya orang tua siswa mengaku senang dengan berdirinya SMA 1 Manggar. SMA pertama di Kecamatan Damar yang terletak di Jalan Sumatera, Desa Mengkubang ini memang baru saja diresmikan oleh Bupati Belitung Timur (Beltim) Basuri T Purnama, Sabtu (2/5) kemarin. Dengan adanya SMA 1 Damar ini, para orang tua tidak perlu menyekolahkan anaknya jauh-jauh ke Kecamatan Manggar atau Kecamatan Kelapa Kampit. Selain itu sekolah baru juga dianggap akan membawa suasana baru bagi para siswa. Namun mengingat sekolah ini masih baru, orang tua berharap fasilitas belajar mengajar akan segera ditambah.

“Yang jelas dengan adanya sekolah ini kami merasa terbantu, dak perlu jauh nyekolahkan anak. Biasanya selama ini kalau mau melanjutkan ke bangku SMA anak-anak terpaksa harus sekolah ke Manggar atau Kampit,” ungkap Siti Nurazizah salah seorang orang tua siswa SMA Negeri 1 Damar saat acara Peresmiaan Unit Sekolah Baru (USB) SMA Negeri 1 Damar, Sabtu (2/5).

Warga Desa Suka Mandi ini berharap ke depannya, pihak sekolah ataupun Dinas Pendidikan akan dapat menambah fasilitas penunjang pendidikan yang ada di SMA 1 Damar.

“Sebenarnya yang ada selama ini sudah baik. Cuman fasilitas seperti musollah, labor, kantin, dan lain lain juga sebaiknya ditambah,” ujar Siti.

Bupati dan wakil buati beltim menandatangani prarsasti peresmian sma 1 Damar
Kepala SMA Negeri 1 Damar, Riskan Akbari mengakui jika sekolah barunya memang belum banyak memiliki fasilitas penunjang belajar mengajar. Bahkan lapangan upacara SMA Negeri 1 pun sering becek terendam air. Untuk itu, Ia menyatakan terus mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim untuk diberikan anggaran penambahan fasiltas sekolah.

“Kita saat ini sedang mengajukan bantuan untuk kebutuhan pembangunan sarana ibadah musollah, laboratorium komputer, kimia/ biologi, bahasa, atau pun multimedia dan kantin. Kita juga berharap agar lapangan upacara diconblok dan sekeliling sekolah dipagar,” kata Riskan.

Selain mengaku masih kekurangan fasilitas penunjang belajar mengajar, Riskan juga mengatakan saat ini sekolahnya belum memiliki guru kesenian dan Bimbingan Konseling (BK).

“Sebenarnya kalau untuk tenaga pengajar dan TU, di sekolah kita sudah lumayan cukup. Namun untuk guru BK dan kesenian itu yang belum kita punya,” terangnya.

Terkait kurangnya fasilitas penunjang serta perbaikan lapangan upacara di SMA Negeri 1 Damar, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim, Hartoyo menyatakan akan segera melakukan penambahan serta perbaikan secara bertahap.

“Kalau untuk penambahan conblok lapangan upacara, tahun ini akan segera kita anggarkan pada ABT (Anggaran Belanja Tambahan-red), termasuk untuk terasering agar gak banjir. Kalau untuk musollah baru bisa tahun 2016 mendatang. Sedangkan untuk fasilitas lainnya kita ajukan secara bertahap tidak bisa sekaligus,” kata Hartoyo.

Sedangkan untuk kekurangan tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Damar, mantan Kepala BKD ini mengatakan akan mengatur jadwal guru-guru di sekolah lain agar dapat mengajar di SMA Negeri 1 Damar.

“Untuk guru yang kurang nanti kita atur. Pemetaan kan sudah ada, jadi bagi guru yang kurang jam mengajarnya 24 jam kita suruh melengkapinya dengan mengajar di sini,” terang Hartoyo. SMA Negeri 1 Damar selesai dibangun pada tahun 2014 lalu, dengan menggunakan total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 2.200.350.000. Pada tahun angkatan pertama ini, SMA 1 Damar memiliki 78 orang siswa kelas 1, dengan fasilitas 6 ruang belajar mengajar, 11 orang guru dan 7 orang tenaga tata usaha. @2!

0 komentar:

Posting Komentar