keterangan
Bliss Park

Selasa, 12 Mei 2015

Rencana dan Investasi Bidang Energi

PT PEA Butuh 25 Ribu Hektar  
Manggar, Beltim – PT Pandega Energi Asia (PEA) yang berencana menanamkan invetasi di bidang pembangkit listrik bio mass 100 megawatt di Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Tak tanggung-tanggung, perusahaan energi terbarukan asal Indonesia ini akan menanamkan modal kurang lebih US$ 200 juta. Recananya PT PEA akan membutuhkan lahan seluas 25 ribu hektar untuk menanam naper grass (rumput gajah), sebagian besar lahan akan memanfaatkan lahan-lahan eks-tambang.

“Kita akan memperkenalkan biomass kepada masyarakat Beltim. Saat ini kita masih akan melakukan survey lahan dulu, di Kabupaten Beltim. Rencananya kita akan banyak memanfaatkan bekas lahan tambang, jadi konsepnya rehabilitasi plus lahan masyarakat,” ungkap President Director (CEO) PT PEA, Agus Murdiyatno usai bertemu dengan Bupati Beltim, Basuri T Purnama di ruang kerjanya, Senin (11/5).

Agus yang didampingi oleh Advisor PT PEA, Helmi Yahya dan dua kolega dari Malaysia ini mengungkapkan lahan seluas 25 ribu hektar dibutuhkan untuk menanam rumput gajah, sebagai bahan baku untuk pembangkit. Rumput dengan nama latin ini pennisetum purpureum bisa dipanen setiap 3-4 bulan. Jika PT PEA yang bergerak dalam bidang daur ulang & lingkungan jadi membuka usahanya di Kabupaten Beltim, perusahaan pengusung The Green Energy Initiative ini akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 10 ribu orang.

“Rumputnya kita olah langsung di sini untuk jadi pembangkit. Selain itu ada juga wood pelle dan pakan ternak. Kalau nilai investasin hitungannya simpel, untuk standard internasional satu megawat itu nilainya satu setengah hingga dua juta US dollar, jadi silahkan kawan-kawan wartawan hitung sendiri berapa totalnya. Namun kita bangun bertahap dulu tidak langsung seratus watt. 30 watt dulu, terus 30 watt lagi baru 40 watt,” kata Agus.

Ketika ditanya kemungkinan dan kapan akan memulai proyek besar ini, Agus mengatakan masih perlu melihat dan mensurvey kondisi dan ketersedian lahan yang ada. Namun Ia meyakinkan dari beberapa tempat di Indonesia yang sudah disurvey, ketersedian lahan dan dukungan pemerintah Kabupaten Beltim, membuat PT PEA kemungkinan besar akan menanamkan modalnya di Beltim.

“Kita lihat di sini banyak lahan ekstambang yang bisa direhabilitasi. Kita sebelumnya sudah ke Aceh, dan Kalimantan tapi di sini kayaknya lebih baik,” ujar Agus.

Sementara itu, Bupati Beltim menyatakan siap dan mendukung rencana investasi PT PEA. Jika ini terwujud, menurutnya akan banyak memberikan keuntungan, bukan hanya bagi perusahaan tapi juga bagi masyarakat dan pemerintah.

“Ini konsepnya kerjasama yang harus saling menguntungkan. Jika jadi, yang jelas lahan-lahan eks tambang kita akan direhabilitasi. Terus akan membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi krisis energi di Pulau Belitung,” kata Basuri.

Basuri menilai PT PEA cukup serius dan meminta agar masyarkat mendukung.

“Soalnya kerjasama ini akan melibatkan masyarakat jadi mohon didukung. Kalau keseriusan semua calon investor yang ingin menamakan modalnya ke sini saya anggap serius. Doakan saja kerjasama ini terwujud,” tutupnya. @2!

0 komentar:

Posting Komentar