Jumat, 15 Mei 2015
Menteri Puan Maharani : Belajar Pengetasan Kemiskinan ke Beltim
Manggar, Beltim – Sebanyak 19 orang rombongan pejabat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor Jawa Barat melakukan kunjungan kerja terkait pengetasan kemiskinan ke Kabupaten Belitung Timur, Selasa (12/5). Rombongan yang terdiri dari 11 orang anggota komisi IV DPRD Bogor dan 9 orang pimpinan SKPD dan pejabat esselon II Kabupaten Bogor ini diterima oleh Wakil Bupati Beltim Zarkani Mukri di Ruang Rapat Bupati Beltim.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bogor, Iyos Suderajat mengungkapkan alasannya datang ke Kabupaten Satu Hati Bangun Negeri ini dikarenakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani pernah menginformasikan jika ingin belajar pengentasan kemiskinan datanglah ke Kabupaten Beltim. Selain itu, Kabupaten Beltim dipilih karena pernah mendapatkan penghargaan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI, dengan mengandalkan Program Keluarga Pelangi (PKP).
“Menteri Puan Maharani pernah menginformasikan, belajarlah ke Beltim untuk pengetasan kemiskinan. Kita juga ingin belajar bagaimana PKH ini ada kekhususan, tadi ada program PKP nah itulah yang kita pelajari,” ungkap Iyos.
Iyos menyebutkan Kabupaten Bogor memiliki 40 kecamatan, 434 desa dengan jumlah penduduk mencapai 5,3 juta jiwa. Saat ini 500 ribu penduduk Bogor masih berada di bawah garis kemiskinan, dengan angka kemiskinan yang meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 9,11 persen atau mencapai 155 ribu kepala keluarga (KK).
“Makanya sangat menarik mengetahui kiat Beltim dalam menurunkan angka kemiskinan. Kita juga mengajak anggota komisi 4 DPRD Bogor untuk bersama-sama belajar untuk memerangi kemiskinan di tempat kami,” ujar Iyos.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Septarini mengatakan kunjungan mereka kali ini sangat tepat dan akan menjadikan program-program pengetasan kemiskinan Kabupaten Beltim referensi Kabupaten Bogor.
“Kita dari komisi 4 yang menangani masalah kesra, dan kebetulan yang jadi sorotan kami adalah penanggulangan kemiskinan. Ternyata di sini potensinya luar biasa penanganan kemiskinannya, sudah sangat mengena tepat sasaran. Itu yang ingin kami jadikan referensi,” kata Septa.
Septa yang mengaku baru pertama kali mengunjungi Beltim ini menytakan akan mengadopsi Perda dan juga Pelayanan Satu Pintu (PSP) Penanggulangan Kemiskinan. Selain itu, Pemkab Bogor juga sangat tertarik untuk mempelajari One Stop Service untuk layanan kesehatan gratis di RSUD.
“Kita memang belum ada Perda penangulangan kemiskinan. Jadi begitu banyak yang dapat kami pelajari dari sini, jadi semangat baru kami untuk pengetasan kemiskinan. Selain itu kami juga sulit untuk pelayanan kesehatan, makanya One Stop Service itu yang ingin kami tiru dan coba. Cuman di Bogor permasalahan yang dihadapi jauh lebih rumit dan banyak tantangannya, bagi dari segi jumlah penduduk maupun luas wilayahnya,” ujarnya. Angka kemiskinan Kabupaten Beltim saat ini mencapai 6,9 persen atau sekitar 7300 jiwa. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 7,13 persen, keberhasilan menurunkan angka kemiskinan dan beberapa award yang diperoleh Kabupaten Beltim dalam pengetasan kemiskinan membuat Kabupaten Beltim sering merima kunjungan kerja dari kabupaten/kota lain di Indonesia yang ingin belajar mengenai cara penanggulangan kemiskinan. @2!
0 komentar:
Posting Komentar